STAY WITH ME

Halaman

Sabtu, 27 Maret 2010

GUNUNG SLAMET, JAWA TENGAH


 
Strato Letak : Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Brebes



Tinggi : 3432 mdpl



Posisi Geografi : 7 0 - 14,30 0 LS dan 109 0 - 12,30 0 BT

Geomorfologi
Geomorfologi G. Slamet dapat dibedakan menjadi dua bentuk bentang alam atau morfologi yang sangat berbeda yaitu, dibagian barat memperlihatkan bentuk morfologi yang tidak beraturan dengan relief kasar, sedangkan di bagian timur merupakan morfologi kerucut vulkanik dengan bentuk lereng yang teratur. Pada kaki bagian timur G. Slamet, sedikitnya dijumpai 20 kerucut sider.
Pola aliran sungai umumnya mengikuti bentuk morfologi ini, di sebelah barat yang mempunyai relief kasar dan morfologinya tidak teratur, membentuk pola aliran sungai dendritk. Pada morfologi kerucut gunungapi membentuk pola aliran sungai radial dengan memusat ke arah puncak.
Berdasarkan bentuk bentang alam, dan tingkat erosinya, daerah G. Slamet dibagi menjadi beberapa satuan morfologi, yaitu :
1.   Satuan morfologi perbukitan tidak teratur, menempati bagian barat dan baratdaya lembar peta, terdiri dari punggungan yang tidak teratur dan beberapa puncak yang meruncing. Satuan morfologi ini dibagi menjadi dua sub satuan morfologi, yaitu sub satuan morfologi relief kasar dan relief halus.
a)      Sub satuan morfologi berelief kasar dicirikan oleh lereng yang terjal dan lembah yang dalam disertai dengan puncak meruncing. Sub satuan ini menempati bagian baratlaut dan selatan lembar peta, puncak-puncaknya antara lain G. Cowet, G. Pendiara, G, Batur, G. Sembung dan puncak lainnya. Satuan ini umumnya disusun oleh lava yang berkomposisi andesit, sebagian ditutupi oleh endapan tefra dari G. Slamet tua dan G. Slamet muda.
b)      Sub satuan morfologi berelief halus, menempati bagian tengah dari satuan morfologi perbukitan tidak teratur, terdiri dari punggungan memanjang dengan puncak membulat serta lembah-lembah melebar. Satuan ini disusun oleh endapan tefra dari G. Slamet, pada sayatan sungai dijumpai singkapan lava dengan komposisi andesit.
2.     Satuan morfologi kerucut gunungapi, menempati bagian timur lembar peta dan merupakan tubuh G. Slamet itu sendiri. Satuan morfologi ini dipisahkan menjadi empat sub satuan morfologi, yaitu sub satuan morfologi puncak, tubuh, kaki dan kerucut sinder.
2.1. Sub satuan morfologi puncak menempati daerah puncak G. Slamet mulai dari ketinggian 2950 m dpl, terdiri dari lava dan endapan piroklastik. Pada bagian puncak terdapat empat buah dinding kawah, dua diantaranya merupakan kawah yang masih aktif saat ini, yaitu kawah III dan IV.
2.2. Sub satuan morfologi tubuh menempati lereng sebelah utara, selatan, timur dan sedikit di sebelah barat dengan lereng yang lebih landai. Satuan ini tersusun dari lava dan piroklastik, semakin ke arah puncak piroklastiknya semakin tebal, sedangkan pada torehan sungai dijumpai lava. Di bagian timur satuan ini dijumpai kerucut - kerucut sinder yang jumlanya lebih dari 20 buah.
2.3. Sub satuan morfologi kaki tersebar mengelilingi G. Slamet, terutama daerah selatan dan sedikit utara, mempunyai lereng landai hampir datar dengan relief halus, merupakan daerah persawahan dan perkebunan tebu. Daerah ini umumnya ditutupi oleh bahan rombakan dari G. Slamet, berupa lahar di bagian selatan dan tenggara, serta lava basalt di bagian utara.
2.4. Sub satuan morfologi kerucut sinder, terdapat di lereng timur kerucut G. Slamet. Kerucut sinder ini tersebar dalam radius 5 km, merupakan bukit-bukit kecil berbentuk bukt terpancung yang dibangun oleh bahan - bahan lepas berupa skorea dengan ukuran bom dan lapili. Bukit - bukit ini muncul secara berkelompok atau sendiri, berbentuk bulat atau lonjong, dengan bekas lubang letusan berbentuk lungkaran atau tapal kuda.
3.     Satuan morfologi dataran, menempati daerah sebelah utara bagian barat dan sebelah selatan lembar peta. Daerah ini merupakan hamparan dataran yang umumnya dijadikan daerah pemukiman dan dan pertanian yang subur. Satuan ini disusun olehj endapan hasil erosi dari G. Slamet tua maupun muda dan batuan sedimen di sekitarnya.

Stratigrafi
Endapan batuan hasil erupsi G. Slamet dari tua sampai muda semuanya berumur Kuarter, menutupi batuan sedimen berumur Tersier. Sebaran hasil kegiatan G. Slamet meliputi 5 Kabupaten dengan luas lebih kurang 1500 km2, yang terdiri dari endapan piroklastik, lava, lahar, awan panas dan endapan permukaan berupa aluvial dan fluvial.
Urutan stratigrafi G. Slamet dari tua ke muda selengkapnya adalah sebagai berikut : lava G. Cendana, lava G. Sembung, endapan aliran piroklastik batuapung Cikepuh, lahar kali Logawa, lava G. Mingkrik, lava Kalipagu, lava G. Slamet 1, endapan jatuhan pirolastik kerucut Angrun, lahar Bumijawa, endapan guguran Guci, endapan jatuhan piroklastik G. Slamet 1, lava G. Slamet 2, endapan aliran piroklastik G. Slamet 1, endapan jatuhan piroklastik kerucut Lompong, lahar kali Banjaran, endapan fluviatil Purbalingga, lava G. Slamet 3, lava Lebaksiu, aliran piroklastik G. Slamet 2, lahar kali Gung, endapan jatuhan prioklastik G. Slamet tua, endapan jatuhan piroklastik G. Slamet 3 dan kubah lava.
Struktur Geologi
Struktur geologi yang berkembang di daerah G. Slamet dan sekitarnya, umumnya berupa sesar normal yang banyak dijumpai pada kelompok Slamet Tua. Jejak-jejak sesar di lapangan dijumpai berupa breksiasi, gores garis sesar, zona hancuran, kelurusan bukit dan dan lembah, gawir yang lurus dan terjal serta kontak tajam antara satuan batuan.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka struktur geologi di daerah G. Slamet dapat dibedakan menjadi 11 buah struktur sesar, yaitu sesar normal Jegjeg, sesar normal Pengasinan, sesar normal Mengger, graben Guci, sesar normal Sijampang, sesar normal Kalibuntu, sesar normal Gunungrataamba, sesar normal Karanggondang, sesar normal Kubangan, sesar normal Kalipagu dan sesar normal Ganting.

Pandangan umum pendakian
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi (3432 M) di Jawa Tengah, disamping terkenal karena ketinggiannya, gunung yang terletak di sebelah utara kota Purwokerto dan sebelah barat kota Purbalingga ini juga mempunyai beberapa sumber air panas yang salah satunya adalah tempat rekreasi Baturaden (purwokerto).
Biaya Ekspedisi
Rincian perjalanan dari Purwokerto - Bobotsari (serayu) Rp 3.000,- lalu Serayu - Pos Blambangan Rp.7.000,- Tiket Pendakian + Asuransi Rp 3.000
Waktu pendakian : 7 jam
Jalur Alternatif Pendakian
Batu Raden, Kalliwadas (Guci) dan Randudongkal (Pemalang)
ada beberapa rute pendakian yang dapat ditempuh diantaranya :
a)      Blambangan (punggung timur)
b)      Baturaden (punggung selatan)
c)      Kaliwadas (punggung barat)
 Dari beberapa rute pendakian yang ada, blambangan adalah rute yang paling banyak ditempuh oleh para pendaki, disamping karena jalur pendakian yang cukup aman, panorama yang ada sangat lengkap, dari pemandangan alam yang membentang ke timur sampai daerah Banjarnegara, juga banyaknya kera liar yang dapat ditemui dalam perjalanan menuju ke puncak slamet. Hanya waktu yang diperlukan untuk dapat mencapai puncak tidak secepat jalur baturaden. Perjalanan dimulai dari kota Purwokerto. Dari sini penulis menuju daerah yang dinamakan serayu (sebelah utara bobotsari), dengan menggunakan bis yang menuju ke kota Pemalang, dengan perjalanan sekitar 45 menit kami tiba di serayu dan melanjutkan perjalanan menuju meratin. Hanya ada satu angkutan yang tersedia yaitu angkutan pedesaan dengan kendaraan bak terbuka untuk dapat menuju meratin sebelum akhirnya sampai ke Blambangan. Untuk sebagai catatan di gunung ini juga hampir tidak ditemui mata air mengalir selama dalam perjalanan, jadi disarankan untuk membawa air minum yang cukup untuk pendakian. Blambangan merupakan desa terakhir dan merupakan pintu gerbang pendakian menuju puncak slamet dan di sinilah para pendaki memeriksa kembali perlengkapannya. Setelah menyelesaikan administrasinya di sini, pendakian menuju ke puncak Gunung Slamet dimulai. Meskipun gunung ini paling tinggi tapi ketinggian itu tidak terlalu terasa pada saat perjalanan, karena areal pendakian yang merupakan hutan yang masih perawan seakan lupa bahwa sedang mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah. Ditambah dengan bunyi binatang yang khas dan pemunculan kera yang jumlahnya tidak sedikit membuat perjalanan semakin menarik. Untuk mencapai puncak slamet dibutuhkan waktu antara 8 sampai 15 jam pada keadaan normal. Hutan-hutan yang asri akan hilang ketika sampai di tempat yang dinamakan Sanghyang Rangkah, dan berganti dengan semak-semak dan sesekali ditemui pohon khas pendaki atau pohon eidelweis dan buah khas pendaki (arbei). Semak - semak yang asri juga akan tiba-tiba menghilang tanpa bekas ketika sampai di Pelawangan (lawang = pintu) atau pintu menuju ke puncak slamet. Perjalanan akan semakin menarik sekaligus juga berbahaya ketika kita melalui pelawangan ini. Disamping hanya pasir dan batu dan sudut pendakian yang semakin membesar bahkan sekilas seperti mendaki tebing, di daerah ini sangat rawan kecelakaan karena di kanan kiri hanya ada jurang dan tidak ada satupun pohon untuk pegangan. Maka disarankan untuk para pemula agar ekstra hati-hati dalam mendaki daerah ini, bahkan untuk keadaan tertentu sebaiknya sambil merayap, karena pijakan kita bisa tiba-tiba longsor, karena medan yang dilalui adalah jalan berpasir dan sangat rentan untuk longsor, di daerah ini juga kadang-kadang terjadi badai gunung dan bahayanya menjadi berlipat jika badai gunung datang, oleh karena itu disarankan pula mendaki daerah ini pada saat pagi hari. Dengan dilaluinya daerah pelawangan ini maka pendaki akan menemukan dataran yang tidak begitu besar dan disana tidak ada lagi daerah yang lebih tinggi atau dengan kata lain pendaki telah sampai ke puncak slamet. Sebuah perasaan bangga sekaligus haru ketika penulis berada di puncak tertinggi di Jawa Tengah selama sekitar 15 menit. Sebuah pemandangan yang sulit dibayangkan terbentang disekeliling pandangan mata penulis. Mulai dari bibir kawah yang masih sangat aktif sampai puncak Gunung Suumbing yang letaknya sekitar 100 km arah timur Gunung Slamet terlihat dengan jelas dan betapa indahnya ciptaan Tuhan. Dan satu hikmah yang penulis dapatkan bahwa ternyata manusia sangat kecil dihadapan Yang Maha Kuasa.














PLANET BUMI

BAB I
PENDAHULUAN
Bumi dikenali sebagai Earth dalam bahasa Inggris. Planet ketiga daripada delapan planet dalam Sistem tatasurya, Bumi diperkiran telah berusia selama 4,600 juta tahun. Jarak  Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer.
Bumi mempunyai lapisan udara dan medan magnet yang dipanggil magnetosfera yang melindungi permukaan Bumi daripada angin surya, sinar ultraviolet yang berbahaya, dan radiasi dari angkasa luar. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian 700 kilometer dan yang selebihnya dianggap angkasa luar. Lapisan udara ini terdiri dari : Troposfera, Stratosfera, Mesosfera, Termosfera, dan Eksosfera.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, terletak di lapisan Stratosfera dan Mesosfera dan melindungi bumi daripada sinara ultraviolet. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah di antara -70°C sehingga 55°C bergantung kepada iklim sekitar. Sehari di Bumi  24 jam dan setahun di bumi  365.25 hari. Bumi mempunyai berat jenis seberat 59,760 juta juta ton, dengan luas permukaan 510 juta km persegi. Ketumpatan Bumi pada 5,500 kilogram setiap meter persegi digunakan sebagai unit perbandingan ketumpatan berbanding planet yang lain, dengan ketumpatan Bumi sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12,756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit asli yaitu bulan. 70.8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri daripada 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas lain. Bumi dianggarkan mempunyai teras dalam bumi yang terdiri daripada besi nikel beku setebal 1,370 kilometer dengan suhu mencapai 4,500°C, diselimuti pula oleh teras luar yang cair setebal 2,100 kilometer, diselimuti pula oleh mantel silika padu setebal 2,800 kilometer membentuk 83% isi padu bumi, dan akhir sekali diselimuti oleh kerak batu silika hampir 100 kilometer tebalnya.
BAB II
 PEMBAHASAN

Bumi terbentuknya lebih dari 4,5 milyard tahun yang lalu, bumi selalu mengalami perubahan baik disebabkan oleh faktor  intern maupun ekstern. Gerakan material dalam bentuk sel-sel konveksi mantel,gerakan material ke atas dalam bentuk mantel plume dan proses magmatik lainnya bumi, vulkanismus, gejala kegempaan dan lain-lain. Dampak yang lain adalah terbentuknya sumber daya alam bumi seperti sumber daya mineral, sumber daya bahan fosil dan sumber daya alam lainnya.

Struktur Interior Bumi.
Telah diketaui bahwa bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelingi matahari berbentuk bola agak agak elip,dengan jari-jari terbesar diekuator dan terkecil dikutub.Bumi bukanlah bola yang pejal,tetapi terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki sifet fisika dan sifat kimia yang berbeda –beda. Studi seismologi dengan menggunakan sifat-sifat gelombang gempa dengan teknologi muktakhir, selain dapat menentukan bidang-bidang batas antar perlapisan ,juga dapat mencitrakan bentuk struktur interior bumi secara detail.Strukturnya meliputi
1. Inti bumi :
a. Inti dalam
b. Inti luar
2. Selubung :
a. Litosfer
- Kerak Bumi
- Mantel
b. Astenosfir
c. Mesosfir

Inti Bumi ( Inti dalam dan inti luar )

Dalam inti bumi terdapat masa bumi Ǿ ~ 7000 km
Tidak merambat gelombang sekunder~ 2 lapisan
Inti dalam berfasa padat ( T >, P > )
Inti luar berfasa cair ( tebal 2000 km )


SELUBUNG
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
       Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a.Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer kira-kira 3.470 km.
b.Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c.Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1.Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen granit andesit jenis-jenis batuan metamorf dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
2.Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh log                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            am logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km.

Kerak bumi


Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a.       kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
b.      Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

Mantel Bumi
Mantel Bumi (Mantel) terletak dibawah kerak bumi sampai kedalaman sekitar 2900 km, merupakan pembentuk 82% volume bumi dan merupakan 68% dari masa bumi. Secara lebih detail ini masih terbagi atas: Mantel atas ,zona transisi dan mantel bawah . Komponen utama pembentuk mantel adalah besi, oksigen,silikon dan magnesium.
B. Astenosfer
Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu.
C. Mesosfera
Mesosfera (Mesosphere) merupakan lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfera akan berkurangan dengan pertambahan altitud sehingga ke lapisan keempat termosfera. Zarah udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Mesosfera terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, manakala suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC).


Struktur Morfologi Bumi

Dalam struktur bumi, perlu dipelajari tentang kerak bumi, yang terutama tersusun oleh batuan, batuan tersusun oleh mineral-mineral. Agar dapat mengetahui batuan dengan baik, maka terlebih dahulu kita harus mempelajari tentang bantuan

1. Batuan pembentuk lithosfer
1.      Batuan beku
2.      Batuan Sedimen
3.      Batuan Metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma.Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
1.Batuan  Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu :
a. batuan beku dalam
b. batuan beku luar


      
Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.

2.Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi
dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral
3.Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer

Pemanfaatan litosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosferbagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tamb kerak bumi sampai kedalaman

2. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
.Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme,tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).

Tenaga Endogen
1..Gejala Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
a.Intrusi magma
        Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1.Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
2.Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
3.Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
4.Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.


b.Ekstrusi magma
         Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
1. Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api
2. Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
3. Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.Gunungapi strato atau kerucut.
         Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b.Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
C.Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
a. Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu
b. Lava dan lahar, berupa material cair.
c. Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
a. Suhu di sekitar gunung naik.
b. Mata air mejadi kering
c. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)Mata air mejadi kering
d. Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
e. Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
a.       Sumber air panas atau geiser
b.      terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah gunung berapi
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.


Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores
Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:
a.       Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)
b.      Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat
c.       Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
a. Gempa Bumi
yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
b. Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
c.Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada
2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga ektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik (orogenesadan epiro genesa ).

Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
1.Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
2. Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetik negatif.


BERKENALAN DENGAN GEOLOGI

Geologi yang berasal dari bahasa yunani geo (bumi) dan logos (ilmu), sehingga secara harfiah geologi berarti ilmu yang mepelajari tentng bumi. Geologi mempelajari bumi, meliputi cara terjadinya, proses dan sejarah yang berlangsung hinngga saat ini, materi pembentuk bumi, struktur atau bangunan bumi, bentuk-bentuk permukaan dan proses-prosesnya yang terjadi pada masa lampau, kini dan yang akan datang. Bumi merupakan suatu materi yang selalu bergerak dan mengalami perubahan, geologi juga mempelajari makhluk hidup yang pernah menghuni bumi sejak kelahirannya pada masa lampau hingga sekarang.
Kata Geology pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Burry, untuk hukum atau ilmu kebumian. Pada tahun 1785 Jamess Hutton mengemukakan prinsip atau pengertian dasar mengenai pengetahuan bumi dengan menyatakan the present is the key to the past, yang artinya waktu sekarng merupakann kunci dari waktu yangn lampau. Semenjak itulah orang-orang menyadari bahwa bumi selalu berubah-ubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya denagn waktu.
Seperti yang telah diutarakan bahwa geologi merupakan kelompok ilmu yang terus berkembang, beberapa cabang dari kelompok ilmu ini yang menjadi dasar geologi :
1.      Mineralogy, yaitu ilmu yang mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana cara terjadinya, struktur Kristal dan sifat-sifat fisiknya. Mineralogy merupakan dasar untuk dapat mempelajri batuan.
2.      Petrology (petros artinya batuan), yaitu ilmu yang mempelajari tentang batuan, asal mula terjadinya struktur dan tekstur, klasifikasi atau pengelompokan dari berbagai jenis batuan yang terdapat di atas permukaan bumi.
3.      Stratigrafi (stratum artinya lapisan), yaitu ilmu yang mendeskripsikan dan mempelajari perlapisan batuan-batuan, mengenai penyebaran, komposisi, ketebaalan, umur, keragaman dan korelasi lapisan batuan serta pelamparannya.
4.      Paleontology (palaios = purba, ontos = makhlik), yaitu ilmu atau studi mengenai fosil-fosil, sisa-sisa dan jejak kehidupan masa lalu.
5.      Geologi Struktur, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk arsistektur atau struktur batuan serta gya-gaya dan proses-proses penyebabnya.
6.      Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk roman muka bumi beserta proses-proses penyebabnya atau terjadinya.
7.      Geofisika, yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika batuan dan sifat-sifat fisik bumi secara keseluruhan.
8.      Geokimia, yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan unsur-unsur yang bernilai ekonomis dan metode eksplorasi geokimia sangat membantu dalam pencarian mineral dan hidrokarbon.
9.      Geologi Ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari adanya bagaimana penyebaran dan terjadinya mineral-mineral yang bernilai ekonomis dan menghitung besarnya cadangan serta nilai ekonomis cebakan mineral.
10.  Geologi Teknik, yaitu penggunaan geologi pada kerekayasaan, erat hubunganya dengan ilmu rekayasa di teknik sipil.
11.  Geologi Lingkungan, yaituilmu yang  mempelajari pengaruh factor geologi terhadap lingkungan termasuk tata guna lahan, pengaruh pengambilan air tanah yang berlebihan terhadap lingkungan, dsb.
12.  Geologi Minyak dan Gas Bumi, yaitu mempelajari penerapan pengetahuan geologi untuk mencari (eksplorasi) sumber-sumber minyak dan gas alam.
Geologi dasar adalah dasar-dasar untuk mempelajari ilmu geologi dan kelompok ilmu yang menjadi dasar geologi yang telah disebutkan di atas.
Dasar-dasar untuk mempelajari geologi dasar adalah :
a.       Pengenalan Mineral
b.      Batuan Beku
c.       Batuan Sedimen
d.      Batuan Metamorf
e.       Geologi Struktur
f.       Pengenalan Peta
g.      Peralatan Lapangan
h.      Pengurutan Kejadian Geologi/Waktu Geologi, dan
i.        Fosil


Geologi Dasar
Dalam perkuliahan geologi dasar terdapat materi dan praktikum yang disampaikan dalam perkulian tersebut, geologi dasar adalah dasar-dasar untuk mempelajari ilmu geologi, dimana dalam geologi dasar tersebut ada beberapa pembahasan mencakup materi dan praktikum tentang geologi dasar, yaitu diantaranya :
*      Batuan dan Mineral
Batuan
Batuan tersusun atas bahan yang disebut mineral, yang merupakan senyawa kimia padat yang terbentuk secara alami. Jadi mineral adalah bahan pembentuk batuan. Batuan dapat tersusun oleh satu mineral atau campuran beberapa macam mineral.
Batuan dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Batuan bekuan disusun oleh mineral hasil pembekuan magma.
2.      Batuan endapan sebagai hasil pengendapan rombakan batuan yang diangkut oleh air (sungai) dan terendapkan pada suatu cekungan seperti laut, danau, sungai atau rawa.
3.      Batuan malihan berasal dari batuan bekuan dan batuan endapan yang termalihkan susunan mineralnya atau batuan malihan yang termalihkan ulang. Pemalihan susunan mineral disebabkan karena peningkatan suhu dan tekanan
Mineral
Mineral berasal dari magma yaitu suatu cairan silikat  kimia, baik logam maupun non logam. Mineral ini terbentuk karena proses kristalisasi pada temperatur tertentu ketika terjadi proses pendinginan
         Mineral – Senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia dan struktur dalam tertentu. Contoh : kwarsa SiO2
         Mineraloid – Senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia tetapi tidak mempunyai struktur dalam tertentu atau amorf (obsidian, opal)
Di dunia dijumpai 3000 jenis mineral, tapi yang umum ± 20 jenis mineral.

*      Geologi Struktur
      Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya, mempelajari tentang bangun, bentuk dan susunan batuan penyusun kulit bumi yang dihasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi. Kenampakan yang ada dalam gerakan tersebut antara lain :
Ø  Struktur lipatan (fold)
Ø  Kekar (joint), patahan / sesar (fault)
Ø  Ketidakselarasan (unconformity)
1.      Perlapisan miring (bidang miring)
      Kedudukan suatu garis dinyatakan dengan bearing (sudut horizontal) dan plunge (sudut vertical)
2.      Kekar
Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang sisinya tidak mengalami pergerakan.
3.       Patahan / Sesar
Sesar adalah retakan pada batuan yang sudah terjadi pergeseran / pergerakan antara dua bagian yang teretakan.
Sesar dibagi menjadi 3 yaitu :
A.      Sesar Normal/Turun
B.      Sesar Naik
C.      Sesar Geser
4.Lipatan (fold)
Lipatan adalah penekukan pada batuan, baik dalam batuan sediment maupun batuan metamorf. Bila penekukan membentuk busur, liupatan disebut antiklin (antiform), bila penekukan berbentuk palung disebut sinklin (synform).
5.Ketidakselarasan
           Ketidakselarasan adalah suatu bidang erosi atau non deposisi yang memisahkan batuan yang lebih muda dari batuan yang lebih tua. Pembentukan ketidak selarasan melalui beberapa tahap. Tahap pertama pembentukan batuan tua lebih dulu, kemudian diikuti oleh pengangkatan dan erosi. Akhirnya pengendapan batuan yang lebih muda.
Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.
*      Pengenalan Peta
                Secara umum, peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat umumnya digunakan peta
            Gambar konvensional dari permukaan bumi sering disebut dengan simbol. Simbol ini berupa :
1.      satu dimensional : titk, garis
2.      dua dimensional   : bentuk-bentuk luas
3.      tiga dimensional   : bentuk-bentuk isi
*      Peta Topografi
           Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Walaupun peta topografi memetakan tiap interval ketinggian tertentu, namun disertakan pula berbagai keterangan pula yang akan membantu untuk mengetahui secara lebih jauh mengenai daerah permukaan bumi yang terpetakan tersebut, keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Yang dimaksud dengnan roman muka bumi (earth features) disini meliputi :
1.      Relief : beda tinggi rendah suatu tempat dengan tempat lainnya pada suatu daerah (bukit, lembah, dataran, tebing, gunung, dan pegunungan)
2.      Drainage : pola aliran, termasuk jalan-jalan air (sungai, danau, rawa dan laut)
3.      Culture : semua bentuk hasil karya manusia (kota, desa, jalan raya, rel kereta api, jalan setapak. Batas administrasi suatu daerah, dll)
Untuk menggambarkan relief peta topografi dapat dipakai beberapa cara, yaitu :
1.      Garis-garis kontur
2.      Garis-garis hachures
3.      pewarnaan
4.      pembayangan
*      Hal-hal yang harus ada pada peta topografi yang baik
            Dalam suatu peta topografi yang baik untuk dapat dipergunakan dalam berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran harus memiliki keterangan-keterangan sebagai berikut :
*      Skala
            Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Ada tiga macam cara penulisan skala, yaitu :
1.      Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.
2.      Skala garis, contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak horizontal.
3.      Skala verbal, yaitu skala yang dinyatakan dengan satuan jarak. Contoh : 1 cm = 10 km, artinya 1 cm pada peta sama dengan 10 km dilapangan. Skala ini sebenarnya sama dengan skala fraksional.
*      Arah Peta
            Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah Utara Peta.Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk arah utara yaitu : deklinasi magnetis
1. Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang     mengarah pada kutub utara bumi.
2.   Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu utara yang          ditunjuk oleh jarum magnetis kompas, dan letaknya       tidak tepat di kutub utara bumi.
3. Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta.
            Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk keperluan yang menuntut ketelitian perlu dipertimbambangkan adanya iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi magnetis.
1. Deklinasi Peta:adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara peta. Ini         terjadi karena perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis     koordinat vertikal yang digambarkan pada peta.
2.   Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut utara sebenarnya dengan utara magnetis
3. Deklinasi Peta magnetis:Selisih besarnya sudut utara peta dengan utara magnetis bumi.
4.   variasi Magnetis:perubahan/pergeseran letak kutub magnetis bumi pertahun.
*      Legenda
            Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut, yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya. Di Indonesia, peta yang umumnya digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi, atau yang sering disebut peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
*      Judul Peta
            Judul peta ada dibagian tengah atas. judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula. Misalnya : Bandung, Purrwokerto, Jawa, Sumatra, dll.
*      Kontur
            Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan laut, sifat-sifat garis kontur adalah :
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4.   Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6.  Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
7.  Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" terbalik menandakan suatu lembah/jurang.
*      Peralatan Lapangan
Prinsip utama dalam penelitian geologi adalah melakukan pengamatan di lapangan (ground check), untuk itu penelitian memerlukan peralatan lapangan, diantaranya :
1.      Palu Geologi, yaitu alat yang umum digunakan oleh para peneliti untuk mengambil sampel batuan, baik batuan beku, bauan sedimen, dan batuan metamorf, dan masih banyak lagi kegunaanya. Palu geologi ada dua jenis, yaitu palu yang runcing untuk batuan beku, dan palu yang lebar untuk batuan sedimen dan mengambil fosil. Palu geologi juga menjadi lambang dari himpunan geologi.
2.      Kompas Geologi, yaitu kompas tetapi memiliki ciri khusus atau khas untuk keperluan geologi, selain berguna untuk menghitung arah, menembak atau mencari objek, kompas geologi juga bisa digunakan untuk mengukur arah jurus (strike) dan arah kemiringan (dip).
3.      GPS (Global Position System), yaitu suatu alat digital yang berfungsi untuk mendeteksi suatu objek dengan bantuan satelite, atau untuk menentukan tempat dimana kita berada. Tetapi dalam geologi GPS biasanya digunakan untuk mencari sumber mineral, bahan tambang, cadangan air, mendeteksi bencana (gempa,longsor,dll), mendeteksi pergeseran lempeng, aktifitas gunung berapi, dll
4.      Kamera, berfungsi untuk mengabadikan suatu momen atau objek yang sedang diteliti, seperti adanya singkapan batuan, mineral-mineral, geomorfologi dibumi, dll.
5.      Alat Tulis dan Buku Catatan, berfungsi untuk mencatat hal penting dalam penelitian.
6.      Tas atau Ransel, berfungsi untuk menyimpan sempel atau contoh yang dibawa untuk bahan penelitian.
7.      Luv, berfungsi untuk meneliti/merlihat suatu objek yang kecil atau kasat mata.
8.      Larutan kimia (HCl), berfungsi untuk mengetes atau mengecek suatu batuan, untuk mengetahui umur batuan, dll.
9.      Peta, berfungsi untuk mencari tempat/objek yang akan diteliti.
10.  Pengurutan Kejadian Geologi/Waktu Geologi
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan lain untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.

11.  Fosil
Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.