Geologi
yang berasal dari bahasa yunani geo
(bumi) dan logos (ilmu), sehingga
secara harfiah geologi berarti ilmu yang mepelajari tentng bumi. Geologi
mempelajari bumi, meliputi cara terjadinya, proses dan sejarah yang berlangsung
hinngga saat ini, materi pembentuk bumi, struktur atau bangunan bumi,
bentuk-bentuk permukaan dan proses-prosesnya yang terjadi pada masa lampau,
kini dan yang akan datang. Bumi merupakan suatu materi yang selalu bergerak dan
mengalami perubahan, geologi juga mempelajari makhluk hidup yang pernah
menghuni bumi sejak kelahirannya pada masa lampau hingga sekarang.
Kata
Geology pertama kali dipergunakan
pada tahun 1473 oleh Richard de Burry, untuk hukum atau ilmu kebumian. Pada
tahun 1785 Jamess Hutton mengemukakan prinsip atau pengertian dasar mengenai
pengetahuan bumi dengan menyatakan the
present is the key to the past, yang artinya waktu sekarng merupakann kunci
dari waktu yangn lampau. Semenjak itulah orang-orang menyadari bahwa bumi
selalu berubah-ubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat
hubungannya denagn waktu.
Seperti
yang telah diutarakan bahwa geologi merupakan kelompok ilmu yang terus
berkembang, beberapa cabang dari kelompok ilmu ini yang menjadi dasar geologi :
1. Mineralogy,
yaitu ilmu yang mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana cara
terjadinya, struktur Kristal dan sifat-sifat fisiknya. Mineralogy merupakan
dasar untuk dapat mempelajri batuan.
2. Petrology
(petros artinya batuan), yaitu ilmu yang mempelajari tentang batuan, asal mula
terjadinya struktur dan tekstur, klasifikasi atau pengelompokan dari berbagai
jenis batuan yang terdapat di atas permukaan bumi.
3. Stratigrafi
(stratum artinya lapisan), yaitu ilmu yang mendeskripsikan dan mempelajari
perlapisan batuan-batuan, mengenai penyebaran, komposisi, ketebaalan, umur,
keragaman dan korelasi lapisan batuan serta pelamparannya.
4. Paleontology
(palaios = purba, ontos = makhlik), yaitu ilmu atau studi mengenai fosil-fosil,
sisa-sisa dan jejak kehidupan masa lalu.
5. Geologi
Struktur, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk arsistektur atau struktur batuan
serta gya-gaya dan proses-proses penyebabnya.
6. Geomorfologi,
yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk roman muka bumi beserta proses-proses
penyebabnya atau terjadinya.
7. Geofisika,
yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika batuan dan sifat-sifat fisik
bumi secara keseluruhan.
8. Geokimia,
yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan unsur-unsur yang bernilai ekonomis dan
metode eksplorasi geokimia sangat membantu dalam pencarian mineral dan
hidrokarbon.
9. Geologi
Ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari adanya bagaimana penyebaran dan terjadinya
mineral-mineral yang bernilai ekonomis dan menghitung besarnya cadangan serta
nilai ekonomis cebakan mineral.
10. Geologi
Teknik, yaitu penggunaan geologi pada kerekayasaan, erat hubunganya dengan ilmu
rekayasa di teknik sipil.
11. Geologi
Lingkungan, yaituilmu yang mempelajari
pengaruh factor geologi terhadap lingkungan termasuk tata guna lahan, pengaruh
pengambilan air tanah yang berlebihan terhadap lingkungan, dsb.
12. Geologi
Minyak dan Gas Bumi, yaitu mempelajari penerapan pengetahuan geologi untuk
mencari (eksplorasi) sumber-sumber minyak dan gas alam.
Geologi
dasar adalah dasar-dasar untuk mempelajari ilmu geologi dan kelompok ilmu yang
menjadi dasar geologi yang telah disebutkan di atas.
Dasar-dasar
untuk mempelajari geologi dasar adalah :
a. Pengenalan
Mineral
b. Batuan
Beku
c. Batuan
Sedimen
d. Batuan
Metamorf
e. Geologi
Struktur
f. Pengenalan
Peta
g. Peralatan
Lapangan
h. Pengurutan
Kejadian Geologi/Waktu Geologi, dan
i.
Fosil
Geologi
Dasar
Dalam perkuliahan geologi
dasar terdapat materi dan praktikum yang disampaikan dalam perkulian tersebut,
geologi dasar adalah dasar-dasar untuk mempelajari ilmu geologi, dimana dalam
geologi dasar tersebut ada beberapa pembahasan mencakup materi dan praktikum
tentang geologi dasar, yaitu diantaranya :

Batuan
Batuan tersusun
atas bahan yang disebut mineral, yang merupakan senyawa kimia padat yang
terbentuk secara alami. Jadi mineral adalah bahan pembentuk batuan. Batuan
dapat tersusun oleh satu mineral atau campuran beberapa macam mineral.
Batuan
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Batuan
bekuan disusun oleh mineral hasil pembekuan magma.
2. Batuan
endapan sebagai hasil pengendapan rombakan batuan yang
diangkut oleh air (sungai) dan terendapkan pada suatu cekungan seperti laut,
danau, sungai atau rawa.
3. Batuan
malihan berasal dari batuan bekuan dan batuan endapan yang
termalihkan susunan mineralnya atau batuan malihan yang termalihkan ulang.
Pemalihan susunan mineral disebabkan karena peningkatan suhu dan tekanan
Mineral
Mineral berasal dari
magma yaitu suatu cairan silikat kimia, baik logam maupun non logam.
Mineral ini terbentuk karena proses kristalisasi pada temperatur tertentu
ketika terjadi proses pendinginan
•
Mineral – Senyawa anorganik terbentuk
secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia dan struktur dalam
tertentu. Contoh : kwarsa SiO2
•
Mineraloid – Senyawa anorganik terbentuk
secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia tetapi tidak mempunyai
struktur dalam tertentu atau amorf (obsidian, opal)
Di
dunia dijumpai 3000 jenis mineral, tapi yang umum ± 20 jenis mineral.

Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta
susunan internalnya, mempelajari tentang bangun, bentuk dan
susunan batuan penyusun kulit bumi yang dihasilkan oleh gerak-gerak yang ada
dari dalam bumi. Kenampakan yang ada dalam gerakan tersebut antara lain :
Ø Struktur
lipatan (fold)
Ø Kekar
(joint), patahan / sesar (fault)
Ø Ketidakselarasan
(unconformity)
1.
Perlapisan
miring (bidang miring)
Kedudukan
suatu garis dinyatakan dengan bearing (sudut horizontal) dan plunge (sudut
vertical)
2.
Kekar
Kekar adalah suatu
retakan pada batuan yang sisinya tidak mengalami pergerakan.
3.
Patahan
/ Sesar
Sesar adalah retakan
pada batuan yang sudah terjadi pergeseran / pergerakan antara dua bagian yang
teretakan.
Sesar dibagi menjadi 3
yaitu :
A. Sesar
Normal/Turun
B. Sesar
Naik
C. Sesar
Geser
4.Lipatan
(fold)
Lipatan adalah
penekukan pada batuan, baik dalam batuan sediment maupun batuan metamorf. Bila
penekukan membentuk busur, liupatan disebut antiklin (antiform), bila penekukan
berbentuk palung disebut sinklin (synform).
5.Ketidakselarasan
Ketidakselarasan
adalah suatu bidang erosi atau non deposisi yang memisahkan batuan yang lebih
muda dari batuan yang lebih tua. Pembentukan ketidak selarasan melalui beberapa
tahap. Tahap pertama pembentukan batuan tua lebih dulu, kemudian diikuti oleh
pengangkatan dan erosi. Akhirnya pengendapan batuan yang lebih muda.
Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang
juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi
batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian
deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol
stratigrafi maupun geokronologi, untuk
menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana
suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur
internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan
intenal yang lain.

Secara
umum, peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau
sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala
tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat umumnya digunakan peta
Gambar konvensional dari permukaan bumi sering disebut
dengan simbol. Simbol ini berupa :
1.
satu
dimensional : titk, garis
2.
dua
dimensional : bentuk-bentuk luas
3.
tiga
dimensional : bentuk-bentuk isi

Berasal dari bahasa yunani, topos
yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi
memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan
laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu
ketinggian. Walaupun peta topografi memetakan tiap interval ketinggian
tertentu, namun disertakan pula berbagai keterangan pula yang akan membantu
untuk mengetahui secara lebih jauh mengenai daerah permukaan bumi yang
terpetakan tersebut, keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Yang dimaksud dengnan roman muka bumi
(earth features) disini meliputi :
1. Relief
: beda tinggi rendah suatu tempat dengan tempat lainnya pada suatu daerah
(bukit, lembah, dataran, tebing, gunung, dan pegunungan)
2. Drainage
: pola aliran, termasuk jalan-jalan air (sungai, danau, rawa dan laut)
3. Culture
: semua bentuk hasil karya manusia (kota, desa, jalan raya, rel kereta api,
jalan setapak. Batas administrasi suatu daerah, dll)
Untuk menggambarkan relief peta topografi
dapat dipakai beberapa cara, yaitu :
1. Garis-garis
kontur
2. Garis-garis
hachures
3. pewarnaan
4.
pembayangan

Dalam
suatu peta topografi yang baik untuk dapat dipergunakan dalam berbagai kegiatan
penelitian atau kemiliteran harus memiliki keterangan-keterangan sebagai
berikut :

Skala
peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di
lapangan. Ada tiga macam cara penulisan skala, yaitu :
1.
Skala
angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.
2. Skala
garis, contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak
horizontal.
3.
Skala verbal, yaitu skala yang
dinyatakan dengan satuan jarak. Contoh
: 1 cm = 10 km, artinya 1 cm pada peta sama dengan 10 km dilapangan. Skala ini
sebenarnya sama dengan skala fraksional.

Yang
perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan
memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan
adalah Arah Utara Peta.Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk
arah utara yaitu : deklinasi magnetis
1. Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi.
1. Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi.
2.
Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu
utara yang ditunjuk oleh jarum
magnetis kompas, dan letaknya tidak
tepat di kutub utara bumi.
3.
Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta.
Kutub utara magnetis bumi letaknya
tidak bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena pengaruh rotasi bumi, letak
kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk
keperluan yang menuntut ketelitian perlu dipertimbambangkan adanya
iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi
magnetis.
1.
Deklinasi Peta:adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara peta. Ini terjadi karena perataan jarak paralel
garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat
vertikal yang digambarkan pada peta.
2.
Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut
utara sebenarnya dengan utara magnetis
3.
Deklinasi Peta magnetis:Selisih besarnya sudut utara peta dengan utara magnetis
bumi.
4. variasi
Magnetis:perubahan/pergeseran letak kutub magnetis bumi pertahun.

Legenda
peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini memuat
simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut, yang penting diketahui :
triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan
dan lainnya. Di Indonesia, peta yang umumnya digunakan adalah peta keluaran
Direktorat Geologi Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi, atau yang
sering disebut peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan
rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000
dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran
Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru,
dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5m). Peta
keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.

Judul peta ada dibagian tengah atas.
judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan,
sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula. Misalnya :
Bandung, Purrwokerto, Jawa, Sumatra, dll.

Kontur adalah garis khayal yang
menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan laut,
sifat-sifat garis kontur adalah :
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian
garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya
yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6.
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan
punggungan gunung.
7.
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" terbalik
menandakan suatu lembah/jurang.

Prinsip utama dalam penelitian geologi adalah melakukan
pengamatan di lapangan (ground check), untuk itu penelitian memerlukan
peralatan lapangan, diantaranya :
1. Palu
Geologi, yaitu alat yang umum digunakan oleh para peneliti untuk mengambil
sampel batuan, baik batuan beku, bauan sedimen, dan batuan metamorf, dan masih
banyak lagi kegunaanya. Palu geologi ada dua jenis, yaitu palu yang runcing
untuk batuan beku, dan palu yang lebar untuk batuan sedimen dan mengambil
fosil. Palu geologi juga menjadi lambang dari himpunan geologi.
2. Kompas
Geologi, yaitu kompas tetapi memiliki ciri khusus atau khas untuk keperluan
geologi, selain berguna untuk menghitung arah, menembak atau mencari objek,
kompas geologi juga bisa digunakan untuk mengukur arah jurus (strike) dan arah
kemiringan (dip).
3. GPS
(Global Position System), yaitu suatu alat digital yang berfungsi untuk
mendeteksi suatu objek dengan bantuan satelite, atau untuk menentukan tempat
dimana kita berada. Tetapi dalam geologi GPS biasanya digunakan untuk mencari
sumber mineral, bahan tambang, cadangan air, mendeteksi bencana (gempa,longsor,dll),
mendeteksi pergeseran lempeng, aktifitas gunung berapi, dll
4. Kamera, berfungsi untuk mengabadikan suatu momen atau
objek yang sedang diteliti, seperti adanya singkapan batuan, mineral-mineral,
geomorfologi dibumi, dll.
5.
Alat Tulis dan
Buku Catatan, berfungsi untuk mencatat hal penting dalam penelitian.
6.
Tas atau Ransel,
berfungsi untuk menyimpan sempel atau contoh yang dibawa untuk bahan
penelitian.
7.
Luv, berfungsi
untuk meneliti/merlihat suatu objek yang kecil atau kasat mata.
8.
Larutan kimia
(HCl), berfungsi untuk mengetes atau mengecek suatu batuan, untuk mengetahui
umur batuan, dll.
9.
Peta, berfungsi
untuk mencari tempat/objek yang akan diteliti.
10. Pengurutan
Kejadian Geologi/Waktu Geologi
Skala waktu geologi
digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan lain untuk menjelaskan waktu
dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel
periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan
tatanama yang diusulkan oleh International Commission on
Stratigraphy dan
menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
Bukti-bukti dari
penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi
bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap
periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan
peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal.
Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang
lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan
usianya, didefinisikan dengan umur absolut.
11. Fosil
Fosil, dari bahasa Latin fossa
yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau
tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam
fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di
sumur ter La
Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi
ternyata masih ada disebut fosil hidup. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar